Kalo jaman dulu memang benar ketika kita tidak punya uang lalu kita ataupun keluarga kita sakit kemudian berobat ke seorang mantri,mantri tersebut cukup di beri imbalan jagung ataupun singkong satu ikat saja kita sudah mendapat pelayanan terbaik .karena memang jiwa sosial seorang mantri pada saat itu sangat lah tinggi.coba bandingkan dengan sekarang para pelayan kesehatan dan bahkan juga dokter yang notabene hidup nya di abdikan untuk kesehatan masayarakat sebelum mereka menerima administrasi yang sempurna mereka ogah melayani orang sakit. sekalipun orang tersebut nyawa nya sudah di ujung tanduk..dimana rasa kemanusian mereka?
Banyak sekali terjadi kasus di lapangan.saya ambil salah satu kasus ketika seorang bayi yang sakit dari kalangan orang tidak mampu mau berobat ke rumah sakit padahal bayi tersebut sangat membutuhkan pertolongan .mentang mentang keluarga bayi tersebut memakas JAMKESMAS ataupun JAMKESDA atau apalah jaminan jaminan yang lain dari pemerintah ( padahal sebenarnya tidak menjamin )..mereka di abaikan begitu saja malah para petugas rumah mengtakan bahwa rumah sakit penuh.kalaupun mereka di layani mereka hanya di layani alakadarnya.obatnya pun yang murah murah saja bahkan para perawatnya memasang wajah asem dalam melayani mereka...masih mending cantik..ini udah jelek item bibirnya tebel ..wah pokoknya lebih serem dari setan deh..naudzubilahhimindzalik.. ( ya meskipun tidak semua rumah sakit sih...tapi kebanyakan seperti itu ).
Tapi bagaimana terhadap si kaya mereka enak banyak uang pelayaanan nya selalu di utamakan perawatnya manis manis dalam melayani .
Selain dari kasus diatas saya masih punya kasus yang berhubungan dengan diskriminasi pelayanan kesehatan terhadap masyarakat kecil.pengalaman ini saya alami sendiri.
.. Pada waktu itu Istri saya sakit.kemudian saya menyarankan agar dia pergi berobat.karena istri saya adalah seorang karyawan di sebuah perusahaan tekstil sehingga untuk berobat perusahaan memberikan kompensasi berupa surat berobat ke klinik yang sudah di tunjuk oleh perusahaan.
.. Singkat cerita saya dan istri saya sampai di sebuah klinik yang mana klinik tersebut adalah klinik terbesar yang ada di daerah saya.ketika saya masuk ke loket lalu menyerahkan surat kompensasi dari PT, mereka langsung bertanya...
Perawat : Dari PT mas ? ( dengan wajah sinis penuh curiga )
Saya : Iya ..mba ( jawab saya meskipun agak kaget sekaligus dongkol ketka di sodori wajah mesem tapi dalam hati berkata Woooles..bro sambil nenangin diri..hehe )
Perawat : Maaf mas kalo dari PT dokter nya tidak ada.
Saya : Maksudnya mba??
Perawat : Iya kalo dari PT sekarang tidak sama dokter tapi sama perawat.
( mendengar jawaban seperti itu aliran darah tiba tiba melesat naik sampe setinggi monas...# maaf agak lebay dikit..hehhe ).
Dari percakapan di atas sudah dapat terlihat ternyata mereka lebih mengutamakan materi dari pada kesehatan masyarakat itu sendiri.karena mereka pikir kalo dari PT biasa nya uangnya mereka terima 1 bulan sekali bahkan terkadang ada salah satu perusahaan yang membayarnya nunggak.untuk itu mereka lebih mengutamakan melayani orang orang yang membayar secara cash..maklum dokternya bekerja hanya untuk mencari uang.
Dari beberapa kasus diatas saya dapat menarik kesimpulan bahwa ternyata Biaya bagi orang yang sakit itu mahal. karena para pelayan kesehatan pada jaman sekarang hanya mencari keuntungan semata.untuk itu mari kita sama sama jaga agar tubuh dan jiwa kita tetap sehat.
Mudah - mudahan postingan saya kali ini dapat memberikan inspirasi dan juga manfaat buat sobat sekalian.